Jaga Hak Pilih, Bawaslu RI Puji Program Bawaslu Ogan Ilir
# Pertama Di Indonesia
Inderalaya,JS
Program Gemar Menjaga Hak Pilih yang dibuat Bawaslu Ogan Ilir (OI) mendapatkan apresiasi positif dari Anggota Bawaslu RI Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Mochammad Afifuddin, S. Th.I., M. Si, bahkan program terobosan tersebut satu-satunya di Indonesia dan dianjurkannya diikuti oleh bawaslu lainnya. Tahap awal gemar menjaga hak pilih dilaksanakan di Pasar Inderalaya, Jumat (7/8) oleh Bawaslu Ogan Ilir, juga disaksikan, Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto, Ketua KPU OI Massuryati dan Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar, Anggota Bawaslu OI Idris, Anggota Bawaslu OI Karlina dan sebagainya
"Ya sangat kita apresiasilah dan patut dicontoh bawasu lain yang saat ini tengah melakukan pilkada. Di Indonesia ini ada 270 kabupaten kota dan provinsi yang melaksanakan pilkada serentak di Indonesia, karena programnya menarik jadi saya datang. Terpaksa daerah lainnya mengantri. Sebagai bentuk tanggungjawab menjaga hak pilih, bentuk kepedulian. Kita mempersilahkan Bawaslu kabupaten lain yang menyelenggarakan pilkada untuk melakukan hal yang sama, apalagi ini satu-satunya program gress di Indonesia, belum ada di bawaslu lain. Legitimasi bukan hanya dari penggunaan hak pilih namun juga kualitasnya,"kata Ketua Bawaslu RI Afifuddin.
Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar didampingi komisioner lainnya Idris dan Karlina dan Korsek Bawaslu OI Herman Fikri mengaku berayukur atas pujian yang diberikan oleh Ketua Bawaslu RI Afifuddin
Menurutnya gerakan menjaga hak pilih adalah dirancang untuk proses pemilihan data pemilih, kalau dianggap baik dan bisa dipakai di kabupaten lainnya dirinya mengaku senang
"Niatan kami memaksimalkan kerja pengawasan, dalam rangka pemilihan pemutakhiran data pemilih. Sehingga dapat melibatkan masyarakat luas dalam pengawasan parsitipatif. Setelah ini target di tingkat kecamatan mendirikan 16 posko,mendirikan posko di beberapa tempat strategis, seperti di pasar, di tempat keramaian, walaupun sambil ke pasar bisa sambil ngecek, ada formulir yang disiapkan agar bisa masuk dalam DPT, tentunya dengan,"jelasnya
Iskandar menjelaskan gerakan ini sebagai gerakan pengawas pilkada ada, langkah pencegahan memininalisir potensi masyarakat yang belum masuk daftar pemilih. Ini merupakan sebuah pemikiran perlu didorong bersama agar maksimal dalam pengawasan pilkada 2020.
"Kami sudah melakukan analisis perbandingan antara daftar pemilih dan dp4, saat ini dibandingkan dengan pemilu 2019 selisih pemilih jumlahnya mencapai 20ribuan. Ada tren lonjakan pemilih 4696 seperti di Kecamatan Pemulutan, sementara di Pemulutan Selatan turun menjadi 2584 pemilih, ini merupakan data analisis awal jadi perlu dikroscek ulang agar data benar benar valid. Kita berkeinginan pilkada ini lancar, masyarakat pada 9 Desember bisa memilih pemimpin sesuai nurani untuk memimpin OI 5tahun kedepan,"katanya. #prima