Rela Tidur Di SPBU, Demi Dapatkan Solar
Inderalaya,JS
Kelangkaan akan Bahan Bakar Minyak(BBM) jenis solar membuat sedikitnya puluhan sopir kendaraan mobil Dum Truck nekat menunggu hingga bermalam di pom bensin atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Salah satunya di SPBU Indralaya, yang berada di Kelurahan Indralaya Mulya, Kecamatan Indralaya atau di dekat perumahan TPI Indralaya.
Dari kejauhan terlihat antrian puluhan mobil Dum Truck memadati area SPBU hingga memakan badan jalan di dekat area pintu masuk SPBU tersebut.
Nenurut pengakuan salah seorang sopir, Hasan, mereka terpaksa menunggu bahkan sampai bermalam di pom bensin demi dapatkan minyak solar yang masih dalam pendistribusian. Mereka terpaksa menunggu karena tengki minyak kendaraan yang mereka bawa sudah hampir habis sementara perjalanan masih sanga jauh.
"Kelangkaan seperti ini sudah lebih kurang sebulan belakangan. Ini saja saya sudah nunggu dari semalam samapai tidur disini kita. Kata pihak SPBU solarnya abis masih dalam pengiriman, tapi sampai siang ini belum datang-datang juga. Mau jalan juga percuma bensin sudah ngeres jalan sedikit habis mending kita tunggu disini saja, daripada susah nantinya," terangnya, Kamis,(24/3)
Dirinya mengaku hanya bisa bersabar dan menunggu. Untuk saat ini hanya itulah upaya yang dapat mereka lakukan. Situasi dan kondisi seperti ini sudah kerap kali dia rasakan belakangan ini dimanapun dibanyak SPBU yang di lewatinya.
"Kita hanya bisa sabar dan menunggu. Nanti pas solarnya sudah datang sudah nunggu lama tau-tau solarnya sudah habis. Terpaksa kita nunggu lagi," keluh Hasan.
Hal yang sama juga dirasakan oleh, sopir Dum Truk, Sarmin, bahkan dirinya sebelumnya sudah menunggu di SPBU lain, akan tetapi sudah lama menunggu tetap tidak juga kebagian minyak solar hingga dirinya melanjutkan perjalanan dan terpaksa harus menunggu lagi di SPBU Indralaya karena minyak solar di mobilnya sudah dak memungkinkan dirinya untuk melanjutkan perjalanan.
"Disana antrianaya bahkan lima kali lipat dari sini. Dari pihak pom bensinya juga membatasi jadi dibagi dua shift. Shift pagi sampe siang setelah itu bukak lagi sore sampai malam, sore kadang mereka tidak bukak lagi. Per shifnya itu di jatahi 2 ribu liter. Kalau antrianya panjang, apalagi antrian kita di nomor 15 kadang sudah pas mau bagian kita solarnya habis. Terpakasa pindah pom bensin dan trus kalau tidak ada terpasa nunggu lagi," terangnya.
Kendala laianya, ungkap Sarmin, banyaknya kendaraan yang dimodifikasi oleh oknum-oknum nakal sehingga kapasitasnya melebihi tengki yang semestinya.
"Kendalanya itu dari segi penyuplaianya dikurangi, dilapangan banyak oknum yang memodifikasi tengki mobilnya sehingga banyak dari kita tidak kebagian. Kendala lainya akibat langkanya solar ini terkadang kita kena razia polisi karena parkir di badan jalan. Terutama di area SPBU yang sempit seperti ini, serta pemborosan uang jalan karena terlalu lama berhenti bahkan sampai berhari-hari" ungkapnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah terkait agar kelangkaan akan BBM jenis solar ini dapat kembali lancar sebagaimana sebelumnya."kalau harganya sekarang masih normal Rp 5. 150/ liternya,"tutupnya.#prima