Ogan Ilir
Lagi Anggota KPK RI Datangi OI, Periksa Fisik Proyek Jalan Senilai Hampir Rp30Miliar, Tahun Anggaran 2018 Diduga Dimasa Kepemimpinan Ilyas Panji Alam

# Jalan Cor Beton Pelabuhan Dalam-Inderalaya dan Jalan Desa Tanjung Miring Tahun 2018
Inderalaya
Lagi-lagi warga Ogan Ilir (OI) dibuat geger, pasalnya sedikitnya 6 oranganggota KPK RI mendatangi Bumi Caram Seguguk, mereka melakukan pemeriksaan dua proyek jalan cor beton total senilai proyek hampir Rp30miliar, di Desa Pelabuhan Dalam di Kecamatan Pemulutan tahun 2018 dengan nilai hampir Rp18 miliar yang dikerjakan oleh PT Bandar Selaya Mandiri dan di proyek jalan cor beton di Desa Tanjung Miring di Kecamatan Muara Kuang dengan nilai Rp 12 miliar oleh PT Timirai Pratama, kedua proyek tersebut diduga dikerjakan dimasa kepemimpinan Bupati Ilyas Panji Alam.
Berdasarkan pantauan, kedatangan KPK RI selain didampangi dari pihak kepolisian yaitu anggota Reskrim Mapolres OI, selain itu juga ada pihak dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan mantan Kepala Dinas PU PR sekaligus sebagai Pengguna Anggaran (PA) Jun, Fir selaku PPTK, Fir pengawas lapangan, tim PHO Mar dan dari pihak ULP Mus yang ikut dalam memeriksa kedua proyek cor beton tersebut.
Kedatangan 6orang anggota KPK RI tersebut sejak pukul 7.30 wib, sebelum ke lokasi mereka sempat bertemu dengan ASN dari PUPR OI didepan pintu gerbang Komplek Perkantoran Terpadu Tanjung Senai OI. Anggota KPK RI yang melakukan pemeriksaan tersebut berkendara menggunakan mobil jenis Kijang Inova
Kepala Dinas PU PR Ogan Ilir Ruslan didampingi Kabid Alkal PUPR OI Jalaluddin dan Kabid Bina Marga PUPR OI Eko Randi membenarkan jika ada anggota KPK RI datang ke OI untuk mrlakukan pemeriksaan proyek jalan cor beton senilai total hampir Rp30miliar tersebut.
"Ya benar itu ada mereka datang, tadi saya sempat bertemu dengan anggota KPK RI. Mereka memberitahukan saja bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan cek fisik di 2 jalan cor beton yang terletak di Desa Pelabuhan Dalam-Inderalaya dan Desa Tanjung Miring. Sekitar 6 orang petugas anggota KPK RI yang turun langsung kelapangan untuk memeriksa kondisi kedua proyek tersebut. Rencananya mereka melakukan pemeriksaan selama 2hari Rabu-Kamis (8-9September). Ya mereka memberitahukan demikian dikarenakan ada ASN PUPR OI yang ikut serta ke lapangan. Ya saya bilang silahkan saja hal ini tidak masalah. Ya memang proyek yang diperiksa total nilai hampir Rp30miliar pada tahun 2018 diduga dikerjakan pada masa kepemimpinan Bupati Ilyas Panji Alam,"terang Ruslan.
Sebelumnya beredar foto mantan Bupati Ogan Ilir (OI) IPA mendatangi Mapolres Ogan Ilir, Kamis (1/4/2021). Diduga ia juga diperiksa penyidik KPK RI. Dari foto yang beredar ia menggunakan kemeja coklat, topi merah dan celana hitam. Diduga ia datang sejak pukul 10.00wib, menggunakan Mobil Taft Merah BG 1305YS. Ia keluar dari Mapolres OI sekitar pukul 15.35wib. Bahkan puluhan awak media yang lama menunggu sejak pagipun 'kecele' tidak berhasil mewawancarainya, karena ia berhasil menghindar.
"Ya kita sudah berlari-lari mengejar Pak IPA gak tahunya beliau sudah menghilang cepat sekali perginya.Diduga kuat beliau itu datang ke Polres mungkin untuk diperiksa, ya buktinya beredar foto . Jadi tidak bisa melakukan wawancara dengan beliau, padahal ini yang paling ditunggu,"jelas Kontributor Metrotv Hadi Wijaya.
Beberapa jam sebelumnya oknum Kepala BPKD Ogan Ilir (OI) SY 'ngacir' langsung masuk Mobil Dinas Innova BG 18TZ usai diperiksa penyidik KPK RI, Kamis (1/4). Ia diperiksa selama 4jam di Ruang Posko Operasi Polres Ogan Ilir (OI). Artinya sampai saat ini pukul 13.34 wib, sudah 9orang diduga sudah diperiksa oleh penyidik KPK RI.
Menggunakan baju batik bergambar warna kuning merah dan berjilbab hijau tosca, SY memilih langsung membuka pintu Mobil Dinas Innova hitam dan duduk dibangku tengah. Ia datang tepat pukul 9.30wib dan usai diperiksa pukul 13.20wib. Entah alasan apa dirinya sampai dipanggil dan diperiksa oleh penyidik KPK RI, karena SY langsung masuk mobil tanpa sepatah katapun. Namun dugaan kuat ia dimintai keterangan terkait pencairan proyek yang kasusnya tengah diperiksa oleh penyidik KPK RI.
Artinya selama 3hari (30Maret, 31 Maret, 1 April) penyidik KPK berada di Bumi Caram Seguguk, sampai saat ini pukul 13.34wib, sudah ada 9orang yang diperiksa. Pada hari pertama 3orang yaitu HF (diduga oknum ASN), SN alias CC (diduga pemborong), RM (diduga pelaksana proyek di lapangan), hari kedua 5orang yang diperiksa yaitu 4orang diduga oknum ASN yaitu O, M, H dan F dan 1 orang diduga Sespri istri mantan 'orang berkuasa' di OI yaitu IK dan hari ketiga diduga oknum Kepala BPKAD OI SY.
Sebelumnya, pada Rabu (31/4) telah diperiksa Sespri istri mantan 'orang berkuasa' di Bumi Caram Seguguk berinisial IK dan 4 orang oknum ASN berinisial O, M, H dan F. Pantauan pewarta, Sespri berinisial IK menggunakan kemeja hijau tua, bercelana panjang hitam dan berjilbab hitam. Ia datang menggunakan Avanza Silver dan didampingi 2 orang yaitu pria dan wanita. Belum jelas siapa yang mendampinginya tersebut. Namun terlihat mereka sempat berbincang-bincang dan makan bersama.
Saat diwawancarai terkait persoalan apa dan mengapa diduga dirinya diperiksa penyidik KPK RI, IK hanya diam tak berkomentar, ia hanya menggerakkan tangan kirinya pertanda enggan diwawancarai. Kemudian iapun segera masuk ke ruangan pemeriksaan. Perempuan berjilbab itu diperiksa sejak pukul 10.30wib hingga pukul 16.00wib.
Sementara Oknum ASN berinisial O mengatakan dirinya sudah 2 kali diperiksa KPK RI terkait kasus tersebut. "Saya sudah dua kali ini diperiksa, kalau yang beberapa bulan lalu dipanggil pukul 14.00wib, sekarang sejak pagi sudah dipanggil oleh KPK, ya kita penuhi panggilannya. Waktu itu sebagai pelaksana lelang pengadaan Dinas PUPR. Sekarang hanya staf biasa di dinas lain,"jelas O. Saat ditanya soal proyek mana yang diperiksa penyidik KPK, ia enggan berkomentar banyak.
Sementara H dan M enggan diwawancarai saat dirinya istirahat sejenak dari pemeriksaan penyidik KPK RI. " Saya tidak tahu dan tidak mau berkomentar, silahkan tanya kepada O,"katanya.
Terpisah Sekretaris Dinas PUPR Ruslan mengatakan tidak mengetahui kalau anakbuahnya dipanggil penyidik KPK RI. "Saya tidak tahu soal itu,soalnya KPK RI tidak mengirimkan surat ke Kantor PUPR OI. Mungkin mereka dihubungi langsung oleh penyidik KPK RI untuk dimintai keterangan, ya silahkan saja,"jelasnya via telpon
Sebelumnya oknum Petugas Lapangan RM yang diduga diperiksa penyidik KPK RI, Selasa (30/3/2021). Ia datang diantar dan dijemput oleh supir yang mengendarai Mobil Pajero Abu-abu. Sejak pagi pria bermasker putih, berkemeja biru tua dan bercelana jins biru ini diduga diperiksa beberapa petugas penyidik KPK RI. Ia keluar Ruang Posko Operasi Polres OI pukul 17.14wib. Sayang tak ada kata sepatah katapun saat pewarta mewawancarainya. Ia hanya terlihat berjalan cepat dan ngacir buru-buru masuk mobil yang menjemputnya.
Diduga pria berinisial RM tersebut bertugas sebagai petugas lapangan untuk mengurusi proyek yang tengah diperiksa oleh penyidik KPK RI. "Susah juga Pak RM ditanya diam saja, diperiksa soal proyek apa, mengapa diperiksa malah diam serubu bahasa. Langsung ngacir masuk mobil,"ucap salah satu pewarta yang tengah meliput.
Selain RM yang diduga diperiksa oleh penyidik KPK RI, oknum pemborong SN alias CC diduga turut diperiksa oleh penyidik KPK RI lebih dari 5jam. Ia diperiksa sejak pagi hari, sedikitnya 10 orang petugas KPK RI berpakaian batik dan berpakaian bebas pantas mencecar pertanyaan kepada oknum pemborong yang diduga mengerjakan proyek belasan miliar tersebut.
Petugas KPK terdiri dari pria dan wanita. Meski sempat ada pemadaman listrik namun pemeriksaan secara marathon tetap dilakukan kepada oknum pemborong berinisial SN alias CC. Diduga SN alias CC juga merupakan anak dari Kepala BPKAD OI SY. Saat diperiksa pria bertubuh tinggi ini menggunakan pakaian jins kemeja biru bercelana coklat muda.
Keluar dari ruang pemeriksaan penyidik KPK pukul 16.38wib, saat dikorfirmasi SN alias CC mengatakan tidak tahu proyek apa yang tengah diperiksa. Bahkan ia mengelak ketika ditanya apakah pemeriksaan dirinya terkait proyek jalan lanjutan di Desa Pelabuhan Dalam Pemulutan-Inderalaya tahun 2018 senilai Rp18miliar dan proyek jalan di Desa Tanjung Tamiang Kecamatan Muarakuang senilai Rp12miliar lebih
"Saya tidak tahu proyek mana yang diperiksa, silahkan tanya kepada penyidik KPK,"ucapnya sambil berlalu meninggalkan media. Pukul 16.50wib ia kembali masuk ke Posko Operasi Polres OI untuk kembali menjalani pemeriksaan.
Sebelumnya sekitar pukul 12.00wib, satu oknum ASN yang saat ini menjabat Kepala Bidang Program Pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) OI berinisial HF diperiksa oleh tim KPK. Ia datang menggunakan pakaian coklat sekitar pukul 10.00wib menggunakan Mobil Hilux putih seorang diri. Namun saat dikonfirmasi kedatangannya terkait apa ia rnggan berkomentar. "Saya no comment, saya tidak bisa diwawancarai. Pokoknya saya no comment, terimakasih,"jelasnya sambil berlalu
Kapolres OI AKBP Yusantyo Shandy mengaku enggan berkoementar terkait kedatangan anggota KPK RI ke Bumi Caram Seguguk, "saya no comment aja dulu soal anggota KPK RI ke OI, nanti saya cek dululah kebenarannya,"jelasnya. #prima