Ekonomi - Bisnis

HUTAMA KARYA OPTIMIS TARGETKAN RUAS TOL SIMPANG  INDRALAYA – PRABUMULIH RAMPUNG TEPAT WAKTU

• Proses Konstruksi Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih Capai 
77,35%
• Kehadiran Ruas Tol Simpang Indralaya - Prabumulih Dapat 
Memangkas Waktu Perjalanan
JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan pembangunan
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), salah satunya yakni pada Ruas Tol Simpang Indralaya –
Prabumulih. Ruas tol ini rencana ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2023
mendatang. 
 
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa hingga saat ini proses 
konstruksi di Jalan Tol Simpang Indralaya – Prabumulih berjalan cukup baik terutama terkait 
proses pembebasan lahan. 
 
“Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mecapai 77,35%, proses pembebasan 
lahan pada ruas Tol Simpang Indralaya - Prabumulih juga berjalan dengan sangat baik yaitu mencapai 96%,” terang Koentjoro. 
Koentjoro menambahkan bahwa kelancaran proses pembangunan ruas Tol Simpang Indralaya 
– Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat sehingga perusahaan 
optimis dapat rampung tepat waktu. 
Kehadiran ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten dan kota yakni Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh 
warga hingga 50% dari sebelumnya, memudahkan mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi di Sumatra Selatan.
 
“Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih memiliki main road sepanjang 65 Km dengan 
kecepatan rencana 100 km/jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan 
waktu 1 (satu) jam dari Palembang menuju Prabumulih. Tol ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Gerbang Tol, 8 (delapan) overpass, 18 (delapan belas) jembatan dan 1 (satu) rest area agar 
pengguna jalan tol merasa nyaman,” imbuh Koentjoro.
 
Pengerjaannya, pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih didukung 
dengan berbagai inovasi teknologi pada tahapan desain maupun konstruksi. Pelaksaan desain 
menggunakan teknologi yaitu Building Information Modelling (BIM) dan LiDar untuk 
mendapatkan data aerial mapping yang lebih detail.
 
Sementara dalam tahapan konstruksinya, 
pada proyek ruas tol ini menggunakan inovasi teknologi Real Time Project Control System 
Dashboard yang dilengkapi dengan CCTV sehingga pemantauan pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan secara real-time, serta penerapan budaya sadar risiko dengan penerapan Risk Management System untuk meminalisir kemungkinan resiko yang terjadi dalam  pembangunannya. Penggunaan inovasi teknologi pada proyek ruas ini diharapkan dapat 
menjamin mutu serta efisiensi pengerjaan ruas tol.
 
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 
±1.066 Km dengan 519 Km ruas tol konstruksi dan 547 Km ruas tol operasi. Adapun ruas yang 
telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km), 
Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang –
Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (131 Km), Tol Sigli 
Banda Aceh seksi 2, 3 dan 4 (Seulimeum - Jantho – Indrapuri - Blang Bintang) sepanjang 36 km, serta Tol Binjai – Langsa seksi 1 Binjai – Stabat sepanjang 11,8 Km. #prima
 
0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button