Ogan Ilir

Warga Tak Ingin Batal Pelaksanaan Pilkades di Desa Tanjung Sejaro Kecamatan Inderalaya! 

# Satu Orang Cakades Tanjung Sejaro Mengundurkan Diri, Denda Cash Rp 50 Juta Sudah Diserahkan ke Kecamatan

 

Inderalaya

Panitia pilkades Tanjung Sejaro

Pelaksanaan Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) Serentak di Kabupaten Ogan Ilir diduga tidak berjalan mulus. Lantaran, adanya salah satu Calon Kepala Desa (Cakades) di Tanjung Sejaro Kecamatan Inderalaya yang mengundurkan diri. Bahkan warga Desa Tanjung Sejaro Kecamatan Indralaya tidak menginginkan batalnya pelaksanaan pilkades di desa tersebut 

Ketua Panitia Pilkades Tanjung Sejaro Muso, membenarkan adanya satu Cakades Tanjung Sejaro yang mengundurkan diri. Calon tersebut, yakni, Tin Isnainin nomor urut 2.

"Kita sudah menerima surat pengunduran diri dari yang bersangkutan pada malam Rabu kemarin," katanya Muso, Kamis, 22 September 2022.

Setelah menerima surat pengunduran diri, Panitia Pilkades Tanjung Sejaro pun menyerahkannya ke Kantor Camat Indralaya beserta dengan uang denda sebesar Rp50.000.000.

"Sesuai dengan aturan bahwa uang tunai itu diserahkan yang mengundurkan diri ke panitia, dan selanjutnya kami serahkan ke Kantor Camat," lanjutnya.

Menurut Muso, dalam surat pengunduran diri yang mereka terima, Tin Isnainin tidak menuliskan alasan pengunduran diri. Yang Panitia Pilkades terima hanyalah pernyataan pengunduran diri yang bersangkutan.

"Memang sesuai dengan Peraturan Bupati bahwa apabila terdapat dua calon, dan salah satu mengundurkan diri, maka Pilkades dibatalkan," katanya.

Terkait permasalahan ini, Panitia Pilkades Tanjung Sejaro saat ini masih menunggu keputusan selanjutnya dari Bupati Ogan Ilir. Yang jelas, tambah Muso, panitia merasa kerja keras selama ini merasa sia-sia lantaran adanya Cakades yang mengundurkan diri.

Sementara itu, Novian Aldi, Tokoh Masyarakat Desa Tanjung Sejaro, menyayangkan adanya Cakades yang mengundurkan diri. Apalagi, Cakades di Tanjung Sejaro hanya dua calon, sehingga harus dibatalkan.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Kami tidak ingin ini terjadi, kabarnya kalau ada 2calon salah satu mengundurkan diri maka tidak bisa dilaksanakan pilkades. Akibatnya dari pemda mengutus ASN untuk menjadi plt kades. Kami tidak ingin seperti itu, kami ingin warga kami saja yang memimpin desa kami," kata Novian.

Karena menurut Novian, Pilkades ini merupakan pesta rakyat yang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Tanjung Sejaro. Terlepas dari siapa pun yang menang, sudah tentu menjadi kebanggan warga Desa Tanjung Sejaro.

"Kami ingin pemimpin yang dihasilkan ini betul-betul pilihan rakyat secara demokrasi, kami tidak ingin Pilkades Tanjung Sejaro ini digagalkan," tegasnya.

Terpisah Bupati Panca Wijaya Akbar Mawardi mengatakan sudah mendengar adanya salah satu cakades yang mengundurkan diri.

" ya saya sudah dengar itu. Ini kita tanya dulu apa sebabnya mengundurkan diri. Kalau mundur harus tahu dulu dan jelas apa alasannya.Ini kan ada 173desa yang pilkades, Kalau ada 1 cakades yang mundur nanti bagaimana? Kan repot kalau sampai mundur semua, bisa tidak jadi pilkades. Jadi harus hati-hati dalam penetapan calon pilkades. Kita-kan dari awal berkomitmen pelaksanaan pilkades serentak sukses, kalau ada 1 orang cakades yang mundur berarti tidak sukses jadinya. Kita ingin mendapatkan pemimpin di desa yang bisa memimpin dengan baik. Jadi kalau bisa jangan mundur. Tidak usah maju kalau mau mundur! "tegas suami Mikhailia Tikha Alamsjah Panca ini. #prima

0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button