Prof Dr Ari Purbayanto MSc Dukung UBD
PALEMBANG – Universitas Bina Darma terus memacu meningkatkan akreditasi, hal ini sejalan dengan dukungan Kementerian mendorong adanya pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc. Direktur Eksekutif BAN-PT selaku Narasumber, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M. Sc, selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II, Dr.Drs.H.M.Helmi, M.Si, selaku Ketua APTISI Wilayah II A, serta Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si selaku Rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung.
Pimpinan Universitas Bina Darma yang hadir Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M. selaku Rektor Universitas Bina Darma, Ria Andryani, M.M. M. Kom. selaku Wakil Rektor Bidang SDM, Dr. Edi Surya Negara, M.Kom., Rektor Bidang Riset, Teknologi dan Inovasi serta Ade Kemala Jaya, S.E., Ak., M.Acc selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, serta tim BPM dan akreditasi UBD.
Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc. menuturkan apa manfaat universitas yang berkualitas. Universitas yang berkualitas adalah universitas yang memberikan pembelajaran terbaik, serta mampu bersaing di nasional maupun internasional.
Meski menjalankan penjaminan mutu perguruan tinggi tidak semudah membalikkan tangan. Namun tetap terus dipacu dengan tantangan terberatnya adalah cara mengumpulkan berbagai macam kegiatan dari pelaksanaan SPMI.
Dijelaskannya, penerapan SPMI oleh Perguruan Tinggi yang digunakan oleh BAN PT atau LAM untuk penetapan status atau peringkat akreditasi Perguruan Tinggi atau Program Studi (Permenristek No.62 tahun 2016 dan Per BAN PT No.1 tahun 2017 – Instrumen akreditasi 2019). Melihat bagaimana BAN-PT dan LAM belum 100% dapat menggunakan kanal-kanal tersebut, maka perguruan tinggi diharapkan dapat mempersiapkan dengan 1 kanal.
Karena salah satu tujuan dari pendidikan tinggi adalah pengakuan eksternal, maka dari itu dengan adanya tantangan luaran penerapan SPMI yang akan digunakan oleh banyak kanal SPME. Selain itu, memetakan standar mutu yang ada di SPMI ini dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang ada juga merupakan tantangan besar. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan SPMI, seperti Akreditasi Internasional, pemeringkatan Perguruan Tinggi, dan kegiatan yang berkaitan dengan aturan BAN-PT/LAM.
Kemudian, terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud No.3 tahun 2020) yang banyak memberikan muatan pada MBKM khususnya untuk program sarjana dan sarjana terapan (non-kesehatan). Terbitnya aturan baru ini merupakan masalah yang kita hadapi bersama dengan MBKM aturan yang berubah-ubah, namun jika dilakukan secara kontinyu dan dikontrol atau monitoring evaluasi (monev) kegiatan tersebut akan bermanfaat bagi dunia pendidikan. ‘’Setiap Perguruan Tinggi harus memiliki data-data terkait standar mutu,’’ ujar Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc.
Prof. Dr. Ir. Ari Purbayanto, M.Sc. juga mendukung Universitas Bina Darma menuju UBD unggul 2025. “Saya mendukung universitas yang ingin maju, saya juga ingin membawa UBD menuju unggul 2025,” ujarnya. Adapun yang termasuk layanan APT & APS OLEH BAN-PT:
1. Reakreditasi
2. Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (PEPA)
3. Akreditasi Minimum PT/PS baru
4. Konversi Peringkat Akreditasi ISK
5. Surveilen-Perubahan bentuk, banding, aduan masyarakat
6. Penyetaraan akreditasi internasional (PS
Sementara, untuk Peringkat Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi terdiri atas:
Baik; Baik Sekali; dan Unggul.ril/prima