Ogan Ilir

Ogan Ilir Targetkan Jadi Produsen Serat Nanas Terbesar di Indonesia!

Inderalaya

Kabupaten Ogan Ilir dikenal sebagai daerah penghasil produk pertanian kerajinan unggulan di Sumatera Selatan .Salah satunya ialah nanas yang tak hanya dapat diolah menjadi produk makanan maupun minuman, namun juga produk kerajinan yang bernilai tinggi.

Bupati Panca Wijaya Akbar berniat untuk memajukan industri serat nanas di Ogan Ilir.

Bupati Panca Wijaya Akbar berniat untuk memajukan industri serat nanas di Ogan Ilir, ia beserta jajaran telah mengunjungi beberapa sentra pengolahan nanas di di Indonesia untuk mempelajari industri tersebut.

"Serat nanas bukan hanya untuk memperoduksi bahan untuk pakaian, bisa juga tas, sepatu. Saya sudah lihat keliling Indonesia," kata suami Ketua TP PKK Ogan Ilir Mikhailia Tikha Alamsjah Panca

Bupati Panca menyebut Ogan Ilir sangat berpeluang menjadi produsen serat nanas terbesar di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, secara kuantitas, 96 persen produksi nanas di Sumatera Selatan berasal dari daerah Ogan Ilir.

"Harapannya Ogan Ilir bisa contoh produksi nanas terbesar di Indonesia," kata Bupati Panca.

Bupati Panca meminta kepada Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan (Diskoperindag) untuk membuat program edukasi bagi pelaku UMKM seperti pengolahan serat nanas.

Mengingat banyaknya jumlah petani nanas yang ada di Kabupaten Ogan Ilir, diharapkan pengembangan industri serat nanas dapat membantu kesejahteraan petani.

"Untuk setiap hektare lahan nanas, dari pelepahnya itu bisa dapat (keuntungan) Rp 3 juta per bulan. Itu di luar (pengolahan) buah," jelas Bupati Panca.

Untuk mendukung kegiatan petani, Pemkab Ogan Ilir telah menyalurkan delapan unit alat produksi serat nanas tradisional. 

Di samping itu, edukasi perihal kemasan juga dinilai perlu agar menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.

Dengan demikian produk UMKM Ogan Ilir dapat diterima di pasaran dan dapat bersaing dengan produk-produk lainnya di Indonesia, bahkan menjadi contoh.

"Diharapkan pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya baik dari sisi pengolahan maupun pemasaran produk," ujar Panca.

Salah satu sentra pengolahan serat nanas di Ogan Ilir ada di Desa Kayu Ara, Kecamatan Rambang Kuang.

Barang jadi hasil olahan serat pelepah nanas tersebut bahkan merambah pasar mancanegara atau diekspor ke luar negeri.

Sumardi, salah seorang produsen serat nanas menyebut proses pengolahan serat dengan menggunakan bahan yang bagus demi hasil olahan yang bagus pula.

"Daun nanas yang kami olah ukurannya paling pendek 65 cm dan harus daun tua yang tidak ada bercak kuning," kata Sumardi diwawancarai terpisah.

Setelah disortir, daun nanas diekstraksi atau proses penggilingan, kemudian direndam dan dicuci.

Terakhir, serat daun nanas dijemur hingga kering dan dikemas sesuai permintaan pemesan.

"Kalau cuaca bagus, proses pengolahan sampai penjemuran itu satu hari saja selesai," terang Sumardi.

Untuk seratus kilogram daun nanas, bisa menghasilkan serat kasar sebanyak empat hingga lima kilogram.

Serat daun nanas dari Kayu Ara dikirim ke daerah Sumatera Selatan seperti Prabumulih dan barang jadinya diekspor ke Singapura.

"Serat daun nanas bisa diolah jadi busana, aksesoris, boneka. Barang jadi dari Prabumulih diekspor ke Singapura," ujar Sumardi.

Menurutnya, daun nanas memiliki manfaat yang banyak.Selain jadi serat kain, limbahnya dapat diolah menjadi pupuk kompos dan pakan ternak.

"Untuk harga serat daun nanas hasil produksi kami di Desa Kayu Ara ini dipatok Rp 60 ribu per kilogram," jelas Sumardi.#prima

1 1 vote
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button