Ketua DPRD Sumsel, Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH, MH., mengucapkan selamat hari jadi Provinsi Sumsel bagi seluruh komponen Provinsi Sumsel
Ketua DPRD Sumsel, Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH, MH., mengucapkan selamat hari jadi Provinsi Sumsel bagi seluruh komponen Provinsi Sumsel. Dikatakannya tema yang diusung dalam kegiatan ini dipilih untuk memantapkan, meningkatkan dan memperkokoh tekad serta semangat juang bersama untuk terus membangun dan mengantarkan Provinsi Sumsel menjadi lebih baik
Rangkaian kegiatan HUT Sumsel ini telah dilaksanakan sejak maret 2024 berupa banyak kegiatan antara lain bazar ramadan, pasar murah, tablig akbar, lomba menyanyikan mars Sumsel, lomba kebersihan kantor, pengobatan gratis, donor darah, lomba tradisional, jalan santai, senam bersama dan rangkaian acara akan berakhir 30 Mei mendatang dengan kegiatan gotong royong dan kebersihan.
"Rapat ini merupakan wujud syukur dan sebagai wahana melakukan refleksi pembangunan pemerintah. Oleh karena itu, segenap pembangunan yang tercapai perlu ditingkatkan dan yang belum dicapai dengan tanggung jawab bersama kita akan meraihnya," Ujarnya.
Diungkapnya, hasil pembangunan yang kita capai diperuntukkan demi kesejahteraan masyarakat Sumsel. Ia mengajak semua pihak bersinergi bekerja cerdas mewujudkan Sumsel yang lebih baik.
"Sumsel banyak meraih berbagai penghargaan. Kami mengapresiasi kepada pj gubernur yang ikut membangun Sumsel. Momentum ini sebagai apresiasi bagi pelaku sejarah dan para Gubernur sebelumnya yang berkontribusi nyata dalam pembangunan di Sumsel sekaligus sarana introspeksi pembangunan di Sumsel, "tandasnya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pemberian bantuan hibah, honorarium, dan bantuan sosial ke ponpes dan panti anak secara simbolis.
Dalam rangka peringatan HUT Provinsi Sumsel ke 78 Tahun, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni inginkan Pemprov Sumsel senantiasa meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan baik. Ia mengajak semua pihak melakukan terobosan (inovasi) sebagai katalis untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan dan meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing di segala bidang.
Hal ini diungkap Fatoni saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024 "Dengan Semangat Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan Ke - 78 Menuju Sumsel Maju, Mandiri, dan Sejahtera.
Rapat ini dibuka secara langsung oleh Ketua DPRD Sumsel, Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH, MH di Ruang Rapat DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Rabu, (15/5/2024).
"Dalam beberapa tahun terakhir untuk mempercepat tercapainya indikator makro pembangunan. Sumatera Selatan telah melaksanakan berbagai program strategis dan prioritas yang telah dilaksanakan secara serentak bersama kab/kota di Sumsel. Hal ini perlu terus dilakukan untuk mempermudah tercapainya tujuan pembangunan di di Sumsel," Ujarnya.
Fatoni katakan HUT Provinsi Sumsel setidaknya memberikan tiga makna antara lain pertama dimaknai sebagai rasa syukur atas waktu yang sudah diberikan untuk mengimplementasikan apa yang sudah dicita-citakan atau direncanakan. Kedua, dimaknai evaluasi terhadap capaian target dan evaluasi terhadap proses pencapaian target.
"Dan yang terakhir, untuk melihat kembali, apakah kita perlu untuk melakukan scanning ulang terhadap kondisi saat ini. Mungkin kita perlu melakukan inovasi untuk menghadapi kondisi internal, regional, nasional dan internasional yang selalu bergerak dinamis mengiringi langkah kita,"jelasnya.
Menurutnya, sampai dengan hari ini, cukup banyak capaian pembangunan yang sudah diraih oleh provinsi Sumsel untuk mensejahterakan masyarakat. Sumatera Selatan mampu menunjukkan kerja yang baik di berbagai sektor. Hal ini terlihat dari berbagai indikator makro pembangunan yang memperlihatkan tren yang membaik.
"Setelah melewati pandemi Covid-19, ekonomi Sumatera Selatan kembali mampu menggeliat, rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan dapat bergerak stabil di kisaran 5 persen per tahun. Kondisi ini, secara tidak langsung ikut memicu turunnya persentase kemiskinan, hingga dapat mencapai angka 11,78 persen di tahun 2023,"jelasnya.
Angka ini menunjukkan bahwa Sumatera Selatan mampu menurunkan kemiskinan (secara agregat) sebesar 10 (sepuluh) persen poin selama 20 tahun. Mengiringi hal itu, Sumatera Selatan juga mampu mendegradasi angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,29 persen,sekaligus memberikan tren yang selalu menurun dari tahun ke tahun.
"Ditengah berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri, Sumatera Selatan mampu menekan Tingkat Pengangguran Terbuka yang pada tahun 2023 perada di angka 4,11 persen,dimana angka ini lebih baik dibandingkan Nasional,"tuturnya.
Di sisi lain, pembangunan manusia tetap menjadi prioritas Provinsi Sumatera Selatan. Indikasinya dengan semakin membaiknya skor Indeks PembangunanManusia (IPM), dimana pada tahun 2023, sudah mencapai 73,18 dan merupakan tahun keenam status IPM kategori tinggi,meskipun angkanya masih berada di bawah nasional.
"Meningkatnya angka IPM juga mengindikasikan ada perbaikan, terutama, di sektor pendidikan dan Kesehatan serta pendapatan per kapita. Khusus di bidang kesehatan, selain meningkatnya Usia Harapan Hidup menjadi 74,04 tahun di tahun 2023, Sumatera Selatan juga mengoptimalkan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting," Tegasnya.
Meskipun tahun 2023, capaian stunting belum memberikan hasil yang menggembirakan namun pada 2022 lalu, angka stunting telah mencapai 18,6 persen. Diperlukan upaya-upaya inovatif agar target yang ditetapkan Nasional, yaitu 14 persen di tahun 2024 dapat dicapai.
"Beberapa capaian indikator makro tersebut memberikan gambaran bagaimana posisi Sumatera Selatan dalam konstelasi Nasional sekaligus menunjukan bahwa masih tersisa persoalan mendasar yang harus diperbaiki ke depannya,"katanya.
Pembangunan manusia bukan hanya peningkatan kualitas, tapi juga bagaimana mengelola kuantitas penduduk. Penyediaan sarana prasarana kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, persampahan serta penyediaan pangan, masih akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
"Terutama Sumatera Selatan akan berhadapan dengan tingginya usia produktif (bonus demografi) dan semakin banyaknya penduduk usia tua (aging population). Lima tahun ke depan, kelompok usia 15-64 tahun akan berada pada titik tertinggi yaitu berkisar 68,30 persen. Kondisi ini memerlukan antisipasi yang tepat," Tandanya.
Bukan hanya penyediaan lapangan kerja yang in-line dengan pendidikan para pencari kerja, tetapi juga bagaimana kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus menjadi sebuah sistem yang mendukung lahirnya wirausahawan baru.
"Menyimak hasil capaian, evaluasi dan kondisi Sumatera Selatan di atas, ke depan, komitmen pemerintah dan semua pihak terkait, untuk mensejahterakan masyarakat seharusnya bukan sekedar 'gimmick" belaka, tanpa diikuti implementasi yang nyata, "tegasnya.
Reformasi Birokrasi menjadi titik awal yang penting untuk mendorong percepatan proses pencapaian kesejahteraan masyarakat. Pelayanan publik yang baik dan transparan, menguatnya budaya kerja untuk mencegah kolusi, korupsi dan nepotisme diiringi dengan pelayanan berbasis elektronik (digitalisasi), diharapkan mampu melahirkan perencanaan dan pengganggaran serta kebijakan yang memang berpihak kepada masyarakat.
Hadir dalam kesempatan itu, Forkopimda Sumsel, Para Walikota/Bupati Kab/Kota se-Sumsel, Pimpinan Instansi vertikal,BUMN BUMD, Rektor PTN PTS, pimpinan parpol, Gubernur Sumsel periode 2003-2008, Syahrial Oesman,Para Kepala OPD Sumsel, tokoh agama, cendekiawan, pemuda dan ketua organisasi wanita se-Sumsel