Ciri-Ciri Pembalut Berbahaya yang Wajib Dihindari
Selama ini mungkin tak pernah mengira jika ada beberapa pembalut yang berbahaya bagi kesehatan. Ciri-ciri pembalut berbahaya umumnya mengandung bahan yang merugikan kesehatan. Pilih dengan bijak dan jangan lupa untuk memeriksa labelnya dengan cermat.
Memilih pembalut yang aman akan bermanfaat bagi kesehatan karena pembalut digunakan di area yang sangat pribadi. Agar tidak salah pilih, yuk simak ciri-ciri pembalut berbahaya yang wajib dihindari!
Seperti apa pembalut berbahaya?
Pada dasarnya pembalut wanita yang tidak berbahaya adalah tidak mengandung kotoran dan zat asing, tidak menimbulkan iritasi atau efek berbahaya lainnya, tidak melepaskan serat saat digunakan, tidak berbau dan lembut.
Warna yang dianjurkan adalah putih. Warna lain boleh, tetapi hanya sebagai tanda atau identitas yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh.
Pembalut berbahaya biasanya memiliki warna putih mengkilat. Waran putih mengkilat berasal dari proses pemutihan melalui dioksin (bahan kimia yang sangat berbahaya). Ini juga merupakan polutan lingkungan yang kuat.
Untuk membantu memilih pembalut yang aman, baca label kemasan dengan cermat. Teliti sebelum membeli agar terhindar dari efek samping.
Ciri-ciri pembalut berbahaya dan kandungannya
Menurut Kementerian Kesehatan dan FDA dari Amerika, ciri-ciri pembalut berbahaya jika mengandung atau terdapat senyawa kimia berikut:
1. Mengandung klorin
Penggunaan klorin dengan kadar yang tinggi dalam proses pembuatan pembalut dinilai tidak aman karena gas klorin dapat menghasilkan dioksin karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker.
Karena kekhawatiran pembalut di Indonesia mengandung klorin, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mewajibkan setiap pembalut wanita harus memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 16-6363-2000.
Namun, tenang, Kemenkes menyatakan bahwa kadar klorin yang terkandung dalam pembalut yang beredar di pasaran masih dalam batas aman.
2. Ada tambahan pestisida
Mungkin bahan ini tidak tercantum pada kemasan produk. Namun, beberapa pembalut wanita mengandung pestisida.
Pembalut yang mengandung pestisida berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal, kemerahan, nyeri, dan bengkak.
3. Menggunakan pewarna
Produk yang digunakan pada area sensitif wanita tidak boleh mengandung pewarna. Itu sebabnya, pembalut wanita yang mengandung pewarna sebaiknya Anda hindari.
4. Mengandung wewangian
Beberapa produsen pembalut wanita menambahkan pewangi pada produk pembalutnya karena dapat menyamarkan bau darah saat menstruasi. Padahal, penambahan pewangi pada produk pembalut wanita tidak perlu.
Selain belum terbukti efektifitasnya, penambahan zat pewangi pada pembalut wanita ternyata bisa menyebabkan iritasi vagina.
5. Menggunakan dioksin
Warna putih pada pembalut tidak berasal dari kapas. Agar pembalut wanita memiliki warna putih, produsen biasanya menggunakan bahan kimia yang disebut dioksin.
Memang, akan terlihat lebih puas dengan pembalut putih bersih. Sayangnya, pembalut yang menggunakan pemutih justru berbahaya.
Kandungan dioksin dapat memicu kanker rahim. Bahkan jika digunakan selama 2 jam terus menerus dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Tips memilih pembalut yang aman dan nyaman
Khawatir jika pembalut yang digunakan tidak sepenuhnya aman? Coba lakukan tips memilih pembalut yang aman berikut ini:
Pilihlah pembalut organik
Bahan organik seperti dari kapas organik aman dan bebas iritasi jika Anda gunakan sehingga baik untuk kesehatan jangka panjang.
Namun, saat ini belum cukup banyak pembalut organik yang beredar di pasaran. Biasanya yang ada di pasaran merupakan impor dari negara lain, tidak tersedia dengan mudah, atau harganya terlalu mahal.
Jika tertarik, beralih ke pembalut organik, bisa coba pembalut Yoona karena terbuat dari 100% organic cotton yang merupakan bahan alami sehingga antiiritasi.
Jadi, apakah Anda mempertimbangkan untuk menggunakan pembalut organik? Cobalah pembalut organik Yoona yang terbuat dari bahan alami sekarang. Nikmati berbagai promo menarik di www.yoona.id/shop dan jangan lewatkan juga informasi seputar kesehatan wanita di www.yoona.id/blog.