PALI, JS.com— Untuk pertama kalinya, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dipercaya menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) ke-XXVIII tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
Lapangan Gelora November Komperta Pendopo, yang menjadi pusat kegiatan, diselimuti suasana religius dan khidmat saat acara pembukaan digelar pada Selasa (22/4/2025).
Bukan sekadar ajang seleksi Qori dan Qoriah terbaik, STQH kali ini menjadi tonggak penting pembuktian bahwa PALI meski masih tergolong kabupaten muda mampu menghadirkan kemegahan dalam menyemarakkan syiar Islam.
Momen ini juga menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-12 Kabupaten PALI, yang menambah kekhusyukan dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat setempat.
Acara pembukaan turut dihadiri tokoh-tokoh penting Provinsi Sumsel seperti Gubernur H. Herman Deru, Ketua PMI Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru, Ketua Umum LPTQ Sumsel Dr. Drs. H. Sunarto, M.Si, Kepala Kanwil Kemenag Sumsel Dr. H. Syafitri Irwan, serta jajaran Forkompinda dan OPD Kabupaten PALI.
Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan kuat terhadap STQH serta semangat kolaborasi dalam membumikan nilai-nilai Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Bupati PALI Asgianto mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya.
Ia menyebut bahwa sejak awal, pihaknya tidak ragu untuk menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah STQH, karena memuliakan Al-Qur’an adalah sebuah kehormatan.
“Meski PALI masih kabupaten muda dan saya baru saja dilantik, ketika ditanya kesiapan menjadi tuan rumah STQH oleh Ketua MUI, saya jawab: kami siap. Karena memuliakan Al-Qur’an adalah bagian dari berkah bagi pemerintah dan masyarakat,” tegas Bupati Asgianto.
Ia juga memberikan semangat kepada seluruh peserta dari kabupaten/kota se-Sumsel untuk menampilkan kemampuan terbaik, demi melahirkan Qori dan Qoriah yang mampu bersinar hingga ke kancah nasional dan internasional.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru memberikan apresiasi khusus kepada PALI.
Menurutnya, penyelenggaraan STQH di kabupaten yang relatif muda ini menunjukkan bahwa dakwah Islam bisa dimulai dari mana saja, selama disertai niat dan komitmen yang kuat.
“PALI bukan hanya menyelenggarakan acara, tapi menyampaikan pesan. Bahwa syiar Islam bisa dimulai dari mana saja. Ini adalah bukti nyata komitmen memuliakan Al-Qur’an,” ujar Gubernur Deru.
Ia juga mengajak generasi muda, khususnya generasi Z dan milenial, untuk aktif memberantas buta aksara Al-Qur’an dengan cara-cara kreatif yang tetap berakar pada nilai-nilai Islam.
“Suara ayat-ayat suci yang bergema dari PALI hari ini adalah doa kolektif agar Sumsel menjadi provinsi yang religius, damai, dan bersatu dalam cahaya keislaman,” pungkasnya.
STQH ke-XXVIII tingkat Provinsi Sumsel ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga menjadi simbol persatuan antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadist bagi generasi penerus bangsa. (Owen)
