PALI, JS – Penumpukan sampah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali menjadi sorotan. Ketua Komisi II DPRD PALI, Rommy Suryadi, A.Md, menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) belum optimal menjalankan tugas pokoknya dalam melayani masyarakat.
Legislator PAN ini bahkan mempertanyakan kesiapan daerah dalam mendukung program pemerintah pusat “Bebas Sampah 2029”.
“Tugas dan fungsi DLH itu jelas: mengangkut dan mengelola sampah demi kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegas Rommy saat dikonfirmasi via WhatsApp dan telepon, Rabu (24/9/2025).
Rommy menyoroti dugaan penggunaan mobil dinas DLH untuk mengangkut kayu. Ia menyebut hal itu sangat tidak pantas dan mencederai kepercayaan publik.
“Mobil itu milik negara. Kalau benar dipakai mengangkut kayu, ini sangat memalukan. Kadis DLH harus berani menindak tegas oknum yang terlibat,” ujarnya.
Selain itu, Rommy menilai keterbatasan armada juga menjadi penyebab utama buruknya pengelolaan sampah. Dari lima unit mobil pengangkut yang ada, sebagian sering rusak sehingga pelayanan ke masyarakat terganggu.
Ia mendorong pemerintah daerah menambah armada melalui APBD atau menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk perusahaan besar seperti Pertamina.
“Masyarakat sudah rutin bayar iuran bulanan, jadi berhak mendapatkan pelayanan maksimal. Kalau armada kurang, solusinya harus ditambah atau libatkan pihak ketiga yang profesional,” jelasnya.
Rommy mengingatkan, jika persoalan ini tidak segera ditangani, citra pemerintah daerah akan tercoreng dan target nasional Bebas Sampah 2029 sulit tercapai. Ia mendesak Bupati PALI turun tangan menegur DLH agar seluruh pegawai bekerja sesuai ketentuan.
