Geger Warga Lorong Mulia I Resah, Kampung Tak Lagi Aman!
# Diduga Oknum Pejabat Setempat Tak Perduli Dengan Warganya

Palembang
Geger gara-gara salah satu warga Lorong Mulia I Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Plaju bernama Rully kemalingan emas puluhan suku bernilai ratusan juta rupiah menyebabkan warga mengalami keresahan. Pasalnya kampung yang sudah puluhan tahun aman, sekarang menjadi tak aman lagi. Diduga oknum pejabat setempat seperti RT dan RW-nya terkesan tidak peduli.
Keresahan disebutkan oleh Suharti (59) menurutnya selama puluhan tahun kampungnya tak pernah mengalami kemalingan apalagi di siang hari.
"Saya kasihan dengan korban dia keponakan saya sendiri, apalagi emasnya banyak yang hilang mengumpulkan hingga 20tahun. Alhamdulillah, 1 orang dari 4 orang pelaku telah ditangkap. Saya harap pelaku lainnya segera ditangkap juga dan diusut tuntas. Lebih mirisnya, terlihat oknum RT dan RW seringkali pergi ke mesjid dan selalu berlintas lewat di depan rumah korban, namun tidak menanyakan kondisi korban pada saat baru setelah kejadian. Selain itu tidak ada langkah preventif dari pemerintah setempat setelah kejadian seperti himbauan mengingatkan warga untuk menjaga keamanan rumahnya. Selain itu juga tidak adanya ronda di kampung. Ya ibaratnya seperti tidak ada yang terjadi apapun pada warganya. Padahal itu kejadian luar biasa karena belum pernah ada maling di siang bolong berhasil menggondol emas puluhan suku senilai lebih dari Rp300jutaan,"ujarnya
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Budiati (53) warga setempat. Menurutnya perhatian dari oknum RW 04 SM sangat minim. "Oknum Pak RW di tempat kami lebih mengurusi kebun PKK yang letaknya dibelakang rumah saya. Padahal adanya kebun tersebut menyebabkan banyak nyamuk di rumah kami. Sedangkan saat ini ada urusan yang lebih penting yang harus menjadi perhatian, karena warganya di Lorong Mulia sedang mengalami kesusahan dan keresahan akibat kemalingan tersebut," tegasnya.
Warga Suharti (50) mengatakan bahwa mestinya oknum pejabat setempat yang diwakili oleh RT dan RW membuat woro-woro seperti di masjid ataupun di tempat keramaian yang berisi himbauan kepada warga agar lebih ketat dalam menjaga keamanan rumahnya. Selain itu, agar warga diajak dan diadakan kembali kegiatan siskamling yang dulu pernah ada.
"Oknum Pak RT SO datang hanya sekedarnya saja. Sangat minim perhatian ataupun bantuannya. Sepertinya kami warga diwajibkan untuk menjaga keamanan rumah masing-masing. Tidak ada empati kepada warga yang sedang ketimpa kemalangan. Saat ini meskipun siang hari saya sering was-was meninggalkan rumah, tidur di malam hari juga susah, takut kalau ada maling. Kami meminta adanya perhatian khusus dari pejabat setempat terhadap keamanan kampung di Lorong Mulia ini. Karena rasa aman dan nyaman tinggal kampung sendiri mulai terusik semenjak kejadian heboh penggondolan emas di siang hari tersebut. Hal ini harus mendapatkan perhatian serius, jangan hanya sekedarnya saja dan lebih terkesan cuek saja. Jangan saat ada kegiatan meminta bantuan gercep, giliran ada musibah biasa aja! ,"ujarnya
Korban Rully berharap kampung kembali aman, warga bersama RT dan RW setempat bersama-sama bersatu menjaga keamanan kampung. "Agar warga bersama pemerintah setempat menumbuhkan kembali semangat gotong royong dalam menjaga kampung, tujuannya untuk keamanan dan kenyamanan tinggal dan beraktivitas di dalam dan sekitar kampung" harapnya
Lurah Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Plaju Desi Anna mengatakan pihaknya sudah mengetahui hal tersebut karena viral. Apalagi korbannya mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
"Besok Senin saya rapatkan RT dan RW-nya. Biasanya Pak RW SM itu aktif saya kenal dia orangnya baik. Diduga dia tidak akur dengan RT-nya, karena diduga RT-nya sombong mungkin kurang koordinasi. Nanti saya koordinasikan lagi dengan RT dan RW-nya. Disitukan ada poskamling harusnya aktif ya, kita gandeng juga Babinkamtibmas, kepolisian dan pihak terkait untuk pengamanan. Imbauan kepada warga juga akan kita galakkan untuk meminimalisir tindakan kejahatan,"ujarnya.#ra