PALI ,Js– Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten PALI menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi melalui Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Bidan di Fasilitas Kesehatan.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Lembaga Diklat Profesi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sumatera Selatan ini diikuti oleh sebanyak 25 orang bidan dari berbagai fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten PALI. Pelatihan tersebut berlangsung selama sepuluh hari, mulai 14 hingga 23 Oktober 2025, dengan rangkaian kegiatan yang mencakup sesi Training of Trainer (TOT) serta praktik lapangan selama tiga hari di Klinik Alfariz Handayani Mulia.
Dalam praktik lapangan, para peserta tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga langsung memberikan pelayanan KB kepada masyarakat. Target pelayanan yang ditetapkan mencapai 150 akseptor KB dengan metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD) dan Implan. Langkah ini menjadi salah satu bentuk implementasi nyata peningkatan kapasitas tenaga medis dalam memberikan layanan kontrasepsi yang aman, efektif, dan berkualitas.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten PALI, Mariono, SE., M.Si., menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat tenaga kesehatan dalam mendukung program nasional Keluarga Berencana.
> “Melalui pelatihan ini, kami berharap para bidan dapat memberikan pelayanan KB yang lebih baik, profesional, dan berkualitas. Dengan begitu, masyarakat akan semakin sadar pentingnya perencanaan keluarga sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan,” ujar Mariono saat ditemui di sela kegiatan, Minggu (19/10/2025).
Lebih lanjut, Mariono menegaskan bahwa seluruh pelayanan KB dalam kegiatan praktik lapangan tersebut diberikan secara gratis kepada masyarakat. Tidak hanya itu, para akseptor juga menerima souvenir dan uang transportasi sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam mendukung keberhasilan program KB di daerah.
Menurutnya, peningkatan kompetensi tenaga medis, khususnya bidan, sangat penting agar pelayanan KB di lapangan dapat diberikan dengan standar yang tinggi. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik pemasangan dan konseling kontrasepsi, para bidan diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam program KB.
“Peran bidan sangat strategis karena mereka berhadapan langsung dengan masyarakat, terutama ibu-ibu usia subur. Maka dari itu, kemampuan mereka dalam memberikan edukasi dan pelayanan yang tepat harus terus kita tingkatkan,” tambah Mariono.
Selain meningkatkan keterampilan tenaga medis, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperluas cakupan pelayanan KB di Kabupaten PALI, serta memperkuat koordinasi antar-fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan yang berkesinambungan.
Pelatihan ini sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program nasional Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) yang digalakkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, organisasi profesi, dan fasilitas kesehatan, diharapkan tercipta pelayanan KB yang lebih merata dan berkualitas di seluruh wilayah PALI.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, DPPKBPPPA PALI berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya pengendalian penduduk dan perencanaan keluarga yang baik sebagai langkah menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
“Harapan kami, pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu layanan KB dan kesehatan reproduksi di Kabupaten PALI secara berkelanjutan,” tutup Mariono.
