Nahrowi: Saatnya Ganti Bupati Yang Tak Memperhatikan Nasib Rakyat!
# Miris Melihat Kondisi Ogan Ilir
Inderalaya
Ketua DPC PKB Kabupaten Ogan Ilir (OI) H Nahrowi secara tegas menyerukan saatnya mengganti bupati yang tak memperhatikan nasib rakyatnya
"Kondisi OI saat ini memrihatinkan, miris berbeda jauh semenjak ditinggakan oleh Mantan Bupati OI H Mawardi Yahya yang saat ini menjabat sebagai Wagub Sumsel. Jalan banyak rusak, akibatnya susah transportasi, pembangunan tidak terawat, tidak ada kemajuan. Kalau dulu dari tidak ada menjadi ada seperti dari 161 desa/kelurahan dimekarkan menjadi 241 desa/kelurahan. Dulu belum ada KPT Tanjung Senai, sekarang sudah ada namun tak terawat. Kantor bupati gelap, rumput tinggi, pagar tidak di cat. Seharusnya ibu kota kabupaten lebih baik dari ibu kota kecamatan, ini malah suram. Bagaimana tempat lain, bagaimana pemimpin model seperti ini?. Jadi inilah saatnya mengganti bupati yang tak memperhatikan nasib dan kepentingan rakyatnya. Kita harus punya pemimpin yang visioner memiliki tujuan jelas untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya,"tegas Nahrowi, yang pernah menjabat Sekda OI.
Sesepuh OI sekaligus Wagub Sumsel H Mawardi Yahya mengatakan kondisi OI saat ini sangat miris, tidak ada kemajuan baik dari segi pembangunan dan kesejahtrraan masyarakatnya. Selama ini dirinya tidak pernah berkomentar soal OI selama 4tahun. "Banyak keluhan yang saya dengar dari masyarakat OI, termasuk ASN, guru, kepsek, bermacam macam. Banyak penyimpangan dalam hal pemerintahan.
Apa sih hasilnya selama 4tahun ini? Kalianlah yang merasakannya, mohon maaf memelihara yang ada saja tidak bisa. Kalau dusun sendiri saja tidak diurus bagaimana mengurus kampung yang lain?. Jangan biarkan pemimpin seperti ini dibiarkan, kalau dibiarkan maka OI akan roboh, makin lama makin merosot. Sangat miris!,"tegas Mawardi di Desa Kandis Kecamatan Kandis dan Kecamatan Rantau Alay, Minggu (9/8)
Balon Wabup OI Ardani mengatakan hidup ini harus ada etika, ada cara, "kalau kenek caro kenek jangan jadi supir. Insya Allah pendamping AW Noviadi yang sekarang bukan pengiuk (pembohong-red). Insya Allah bersama kami bisa memajukan kesejahteraan dan pembangunan di Bumi Caram Seguguk,"kata Ardani. #prima