Cek Langsung Alsintan OKI, Wabup Supriyanto Minta Evaluasi dan Pendataan Total

OKI
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan seluruh aset pertanian dapat dimanfaatkan secara optimal demi meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Wakil Bupati OKI, Supriyanto, melakukan pengecekan langsung terhadap Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) bantuan pemerintah yang disimpan di Gudang UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian) Desa Sindang Sari, Kecamatan Lempuing.
Dalam kunjungan tersebut, Supriyanto menemukan sejumlah Alsintan yang tidak lagi layak pakai. Ia menyebutkan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh terkendalanya biaya perawatan.
āIni yang sangat penting harus selalu dilakukan dan diperhatikan. Jangan dibiarkan begitu saja,ā tegasnya saat meninjau lokasi, Jumat sore ( 11/4/2025 ).
Supriyanto meminta dinas terkait untuk segera melakukan pendataan terhadap seluruh alat pertanian yang tidak lagi bisa digunakan.
Ia menegaskan perlunya solusi konkret, apakah alat tersebut bisa diperbaiki, dilelang, atau dimanfaatkan dalam bentuk lain.
Menurutnya, kesiapan infrastruktur dan peralatan pertanian sangat penting dalam mendukung program nasional peningkatan produksi beras.
Tahun ini, Kabupaten OKI ditargetkan untuk melakukan optimalisasi lahan seluas 24.024 hektare, dan hingga Maret 2025 telah terealisasi 4.510 hektare.
Sementara itu, untuk program cetak sawah, OKI diberikan target seluas 26.364 hektare, dengan capaian hingga Maret 2025 sebesar 2.005 hektare yang masih dalam proses Survey Investigasi dan Desain (SID).
Alsintan ini aset strategis. Kalau dikelola dengan baik, bisa berdampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas pertanian, terutama di wilayah sentra seperti Lempuing,ā ujarnya.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan manajemen UPJA dalam proses perencanaan dan perawatan Alsintan. āGudang UPJA ini harus jadi pusat pelayanan pertanian yang andal, bukan sekadar tempat penyimpanan alat. Harus aktif mendukung kegiatan pertanian masyarakat,ā imbuhnya.
Lebih lanjut, Supriyanto juga menyoroti pentingnya perencanaan pengadaan Alsintan yang matang dan sesuai kebutuhan lapangan. Menurutnya, hal ini penting untuk mencegah terjadinya pemborosan anggaran daerah akibat aset yang tidak termanfaatkan.
Sebagai tindak lanjut dari temuannya, ia menuturkan bahwa Pemkab OKI akan mengkaji skema hukum dan administratif untuk menangani Alsintan yang tak terpakai.
Skema tersebut bisa berupa lelang atau hibah terhadap alat yang rusak namun masih memiliki nilai guna, tentunya setelah melalui proses evaluasi dan persetujuan sesuai regulasi yang berlaku.
āPrinsipnya adalah kemanfaatan. Jika memang alat bisa diperbaiki, segera lakukan. Jika tidak memungkinkan, cari jalur yang sesuai aturan agar alat tersebut tetap bermanfaat bagi masyarakat,ā tutup Supriyanto.
Ia berharap, keberadaan Alsintan ke depan tidak hanya menjadi simbol dukungan terhadap sektor pertanian, tetapi benar-benar menjadi solusi nyata bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.#riki