Wagub Mawardi Yahya Optimis TPK Sumsel Mampu Turunkan Angka Stunting
PALEMBANG - WakilGubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Mawardi Yahya dan di dampingi oleh Wakil Ketua TP. PKK Sumsel Hj. Fauziah Mawardi Yahya menghadiri secara virtual Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dilaksanakan di Kabupaten Subang Jawa Barat, Kamis (12/5) pagi.
Sebagai salah satu Program Strategis Nasiona (PSN), Penurunan Stunting di Indonesia terus menjadi perhatian Indonesia. Apel siaga yang digelar sebagai salah satu upaya pencegahan stunting dengan membentuk tim percepatan pencegahan stunting di Indonesia yakni melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Menurut Deputi BidangADPIN BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, TPK yang dibentuk terdiri dari Bidan, TP PKK,dan Kader KB yang tersebar di 524 Kabupaten/ Kota di Sumsel, untuk mendampingi para keluarga baru dan para calon pengantin baru yang ingin menikah, ibu hamil,dan ibu menyusui.
"Dibentuknya TPK iniuntuk memberikan pengarahan bagi para ibu hamil, ibu menyusui, pasangan baru, dan pasangan yang ingin menikah," jelas Sukaryo.
Dalam kesempatan tersebut Wagub Sumsel H. Mawardi Yahya berkesempatan melakukan dialog secara virtual. Menurut Wagub, Pemprov Sumse ltelah membentuk TPK hingga tingkat desa yang siap mendampingi dan memberikan arahan untuk para calon ibu.
"Program penurunan stunting di Sumsel terus dilakukan, kami sudah membentuk TPK hingga desa yang regulasinya dilapangan yang terus digalakkan," kata Mawardi Yahya.
Dia juga mengatakan, PemprovSumsel menargetkan angka stunting tiga tahun kedepan dapat diturunkan sejalan dengan target yang ditetapkan Pemerintah Pusat, dimana Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada 2024 mendatang.
"Adanya TPK ini kian membuat kami semakin yakin angka stunting di Sumsel dapat turun menjadi lima persen pertahunnya,"tambahnya.
Sementara itu Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG. (K) menyebut pihaknya menjadi pihak yang paling berkompeten dalam pencegahan stunting pada anak Indonesia menjadi salah satu fokus pekerjaan pemerintah.
"Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal," kata Hasto. Menurut Hasto, pencegahan stunting menjadi unsur utama menjadikan generasi penerus Indonesia mempersiapkan kematangan emosional, sosial, dan fisik agar anak Indonesia mampu berinovasi untuk berkompetisi secara global.
"Kegiatan apel siaga ini diharapkan menjadi penumbuh semangat 600 ribu kader pendamping keluarga yang bertugas secara teknis melakukan upaya pencegahan stunting pada anak Indonesia, sehingga nantinya generasi penerus Indonesia mampu bersaing dan berkompetisi secara global," pungkasnya.#prima