Banyuasin

Bupati Banyuasin membuka Dialog Jaga Pangan

Banyuasin

Dunia sedang di hadapkan pada kondisi yang tidak aman, krisis pangan sedang melanda dunia. Untuk itu Indonesia termasuk Kabupaten Banyuasin harus bertindak cepat mulai sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.

Kementerian Pertanian bersama Pemerintah daerah khusus Kabupaten Banyuasin, berupaya mengantisipasi dan menangani krisis yang terjadi dengan berbagai strategi pertanian.

Antara lain peningkatan produksi pangan dalam negeri, pengembangan pangan subtitusi impor dan peningkatan ekspor.

Bupati Banyuasin membuka Dialog Jaga Pangan, sebagai optimalisasi fungsi pengawasan tentang program pertanian tahun 2023 program Kementerian Pertanian di Kabupaten Banyuasin. Acaravdigelar di Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin.

Ia mengatakan, Sektor Pertanian merupakan salah satu Program Unggulan dari tujuh Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin.

Yaitu ”PETANI BANGKIT” yang telah tertuang dalam Misi Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin. VISI KABUPATEN BANYUASIN 2018-2023.

Terwujudnya Kabupaten Yang Berdaya Saing, Aman, Nyaman, Yang Warganya Guyub Dan Kreatif Berdasarkan Keimanan Dan Ketaqwaan Menuju Keadilan Dan Kesejahteraan Untuk Semua. Banyuasin Bangkit, Adil Dan Sejahtera.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi tahun 2023 khususnya produksi padi sehingga dari peningkatan produksi tersebut dan keberhasilan Program Food Estate lainnya, akan memantapkan Kabupaten Banyuasin sebagai Lumbung Pangan di Provinsi Sumatera Selatan, sebagai penyumbang Lumbung Pangan Nasional.

Dan Kabupaten Banyuasin merupakan penghasil gabah kering giling nomor 4 terbesar di Indonesia, dan nomor 1 di luar Pulau Jawa sehingga dengan pengembangan padi yang maksimal maka dapat mendukung ketahanan pangan.

Bupati menambahkan Pemkab Banyuasin melalui dinas pertanian juga terus mengembangkan lahan rawa untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Banyuasin.

Berdasarkan data Statistik Pertanian adalah 178.511 Ha, dengan potensi lahan rawa pasang surut seluas 150,191 Ha dan potensi lahan rawa lebak seluas 28.320 Ha.

Realisasi total tanamnya untuk MT 2022 yaitu seluas 228.709 Ha dengan IP 100 yaitu 169.171 Ha dan IP 200 yaitu 59.538 Ha, sehingga pencapaian IP 200 hanya 1.3 persen.

Berdasarkan data Statistik Pertanian sampai dengan bulan Februari 2023 pencapaian realisasi luas tanam padi kita MT 2022/2023 mencapai 140.254 Ha atau 56,52 persen.

“Mengingat Kabupaten Banyuasin merupakan sentra pertanian di Provinsi Sumatera Selatan bahkan Lumbung Pangan Nasional. Sehingga momentum hari ini. Saya harapkan pengawasan dan pengawalan Program Pemerintah Pusat maupun daerah sapat terus dilaksanakan dengan koordinasi antar lembaga. Dan berdampak nyata terhadap kontribusi peningkatan produksi baik peningkatan Indeks Pertanian (IP) dan Produktivitas di Kabupaten Banyuasin “PADI PETANI KITA UNTUK INDONESIA” menuju Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera,” harapnya.

Sementara itu Inspektur jenderal Kementerian pertanian Dr. Jan S. Maringka, SH., MH melalui kegiatan dialog jaga pangan, berharap Inspektorat selaku APIP dapat memberikan solusi dan mitigasi risiko-risiko secara cermat, cepat dan akurat. Dalam pengembangan pangan lokal antara lain Padi. Padi menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Banyuasin.#prima

0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button