Ogan Ilir

Mahasiswa S2 Olahraga Unsri Tewas Kecelakaan Saat Menuju Acara Yudisium

# Lulus dengan IPK 4.00, Tahun ini Diangkat PPPK

Inderalaya

Kabar duka menyelimuti keluarga besar universitas Sriwijaya (unsri). Salah satu mahasiswa program S2 Magister pendidikan Olahraga dikabarkan meninggal dunia di hari yudisium. Romi Yudistira bersama istri mengalami kecelakaan saat perjalanan dari rumahnya di wilayah pangkalan balai, banyuasin ketika hendak menuju ke lokasi yudisium FKIP Unsri Indralaya, Ogan Ilir, Selasa (22/8).

Koordinator program studi (koorprodi) S2 Pendidikan Olahraraga, Dr Wahyu Indra Bayu mengatakan sebagai bentuk penghormatan, prosesi pengalungan yudisium Romi diwakilkan olehnya. "Saya datang ke kampus ini jam 8 pagi, Tiba-tiba di telpon teman satu angkatan Romi yang juga di yudisium hari ini. Atas nama Romi Yudistira kecelakaan saat dalam perjalanan menuju Indralaya, lokasi yudisium. Infonya jam 6 kecelakaan.

Wahyu menyebut, sehari sebelumnya sempat berkomunikasi dengan Romi. Membahas tentang even Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), karena dalam satu kepanitiaan. "Di pesan Wa nya beliau mengatakan, pak maaf saya tidak bisa di tanggal itu. Dan ya, ternyata takdir mengatakan tidak bisa untuk selamanya. Mungkin jadi firasat," ungkapnya.

Kebetulan, tesis Romi salah satu dosen yang membimbing dengan dirinya langsung. Ia menyebut, komunikasi dengan Romi sangat baik, orangnya rajin, aktif dan lulus tepat waktu. Romi sangat dikenal dosen, karena dirinya merupakan ketua kelas yang banyak berkomunikasi dengan dosen. Menyampaikan informasi dari dosen atau prodi ke mahasiswa lain. Bahkan, nilai IPK nya juga cukup tinggi, sempurna 4.00.

"Kalau tidak salah, tahun ini beliau diangkat PPPK di Banyuasin atau Palembang. Kalau saat ini setau saya mengajar di MTS di Banyuasin," ungkapnya.

Lanjut Wahyu menceritakan kesan-kesan saat bersama almarhum, adalah pribadi yang rajin, gigih. Berhasil menyelesaikan tesis yang tidak mudah, namun berkat kegigihannya, tetap bisa diselesaikan tepat waktu. Judul tesisnya, Romi mengembangkan suatu alat yang dapat membantu guru olahraga maupun atlit dalam mengukur kecepatan lari. Jadi saat lari beberapa meter, melalui sensor alat ini bisa merekam waktu tanpa menggunakan stop watch.

"Jadi pas namanya (Romi) dipanggil, atas permintaan pak dekan, saya yang maju mewakili maju saat yudisium. InsyaAllah saya akan melayat menuju ke rumah duka," terangnya.

Dekan FKIP Unsri, Dr Hartono MA mewakili FKIP Unsri, dirinya menyampaikan doa belasungkawa kepada keluarga dan satu anak sekitar 3 tahun yang ditinggalkan. "Kami seluruh alumni turut berdukacita dan memanjatkan doa kepada almarhum dan almarhumah, semoga kedua suami istri tenang berasa di sisinya dan diterima amal ibadahnya," ungkap Dekan.

Lanjutnya, untuk acara wisuda akan dilaksanakan rabu, 23 Agustus 2023. Tentu hal ini akan dikoordinasikan ke panitia untuk dipanggil nanti bisa diwakili oleh koorprodi atau keluarga bersangkutan.#prima

0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button