Kota Prabumulih

Skandal Cek Kosong Eks Kabag Keuangan Pemkot Prabumulih: Kotak Pandora Dugaan Korupsi Rp4 Miliar Terbuka

PRABUMULIH, JS- Kasus dugaan penipuan bermodus cek kosong yang menjerat mantan oknum Kabag Keuangan Pemkot Prabumulih berinisial IS seolah menjadi "kotak pandora" yang membuka potensi masalah besar di tubuh pemerintahan kota tersebut. 

IS resmi ditahan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sumsel usai dilaporkan karena diduga menipu pelapor senilai hampir Rp4 miliar, dengan dalih untuk menutupi tunggakan listrik Pemkot kepada PLN pada Oktober 2023 lalu.

Masalah ini mencuat ke permukaan ketika diketahui bahwa Pemerintah Kota Prabumulih kala itu menunggak pembayaran listrik sebesar Rp1,98 miliar. 

Anehnya, dana untuk pembayaran tagihan listrik tersebut sebenarnya sudah tersedia dalam anggaran, namun justru IS nekat meminjam dana dari pelapor dengan jaminan cek yang kemudian ternyata kosong.

“Waktu itu IS mengirim pesan WhatsApp ke klien kami, menyatakan bahwa Pemkot sedang butuh dana besar karena menunggu ABT dari provinsi, sementara APBD induk sudah habis. Jaminannya cek Pemkot,” jelas Donni SH, kuasa hukum pelapor, Essy, saat diwawancarai, Selasa (08/04/2025).

Tak hanya itu, IS bahkan sempat mengajak pelapor ke kantor Pemkot untuk bertemu Pj Wali Kota dan Sekda, seolah meyakinkan bahwa pinjaman tersebut memang untuk kebutuhan operasional pemerintahan. 

Namun, saat jatuh tempo pembayaran pada Juli 2024, janji pengembalian tak terealisasi. Pelapor baru menyadari adanya dugaan penipuan saat cek yang diberikan tak bisa dicairkan di salah satu bank di Palembang.

Lebih mengejutkan lagi, dalam pengakuan IS melalui pesan WhatsApp dan rekaman video yang sudah beredar, ia menyebut sejumlah nama pejabat penting di lingkungan Pemkot Prabumulih sebagai pihak yang turut mengetahui dan bahkan terlibat dalam penggunaan dana tersebut. 

Beberapa di antaranya adalah pejabat Inspektorat, mantan wali kota, hingga oknum kepala daerah lainnya.

“Bukti-bukti seperti isi chat WhatsApp dan rekaman video percakapan antara IS dengan pejabat Inspektorat sudah kami pegang. Bahkan ada pengakuan tentang pengurusan temuan BPK yang juga dilakukan IS. Semua akan dibuka di pengadilan,” tegas Donni, yang juga Ketua SMSI Kota Prabumulih.

Salah satu isi percakapan itu mengungkap bahwa dana pinjaman digunakan untuk Schedule Payment Date (SPD) dan kebutuhan operasional harian. 

IS bahkan menyinggung dugaan kebocoran dana dalam kegiatan open house oleh pejabat tertentu.

“Kuncinya ada di A, dia tahu semua. Tapi mereka ini malah mengelak, baik E, AR, maupun A,” kata IS dalam rekaman yang kini menjadi bukti penting dalam proses hukum.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar dari publik. 

Rifky Badai Baihaqi, tokoh pemuda dan Ketua Pemuda Pancasila Prabumulih, mempertanyakan ke mana sebenarnya dana APBD mengalir. 

"Ini uang negara, jangan sampai disalahgunakan apalagi untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Harus diusut tuntas siapa saja yang terlibat," tegasnya.

Sebelumnya, pihak PLN juga membenarkan bahwa mereka sempat mengirimkan surat peringatan atas tunggakan listrik ke Pemkot Prabumulih. 

“Benar, kami mengirimkan surat karena sudah menjadi prosedur jika ada pelanggan menunggak. Tapi tunggakan itu akhirnya dibayar juga sebelum kena denda,” ujar Gema Sabarani, Manager ULP PLN Prabumulih saat itu.

Kini, dengan tertangkapnya IS dan terbukanya sejumlah fakta baru, publik menantikan kelanjutan kasus ini—akankah ia benar-benar menjadi "kotak pandora" yang membongkar skandal besar di balik layar keuangan Pemerintah Kota Prabumulih? (Red)

 

0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button