Ogan Ilir

Anggota DPRD Ogan Ilir Amir Hamzah Minta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Aksi Begal

 

Inderalaya

Aksi pembegalan sadis, yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Ogan Ilir dinilai telah meresahkan masyarakat.

Terkait hal tersebut, DPRD Kabupaten Ogan Ilir, meminta kepada pihak kepolisian untuk bertindak tegas kepada para pelaku.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Amir Hamzah

Saking geramnya dengan aksi para pelaku begal, legislator asal PDI Perjuangan tersebut, menyarankan supaya pelaku ditembak mati saja.

"Bila perlu ditembak mati saja para pelaku ini kalau sudah tertangkap, karena sudah sangat meresahkan," tegasnya.

Amir menyebut, bahwa dalam beberapa hari terakhir ini, pihaknya sudah beberapa kali mendapatkan informasi dari masyarakat terkait aksi begal.

"Ada yang di Rantau Panjang, lalu Tanjung Raja dan yang terakhir di Tanjung Senai yang telah membuat publik heboh," paparnya.

Saran Amir yang meminta kepada pihak kepolisian supaya menembak mati para pelaku, diharapkan bisa memberikan efek jera kepada pelaku.

Amir juga menilai, bahwa maraknya aksi begal ini diduga lantaran dipengaruhi oleh penyalahgunaan Narkoba.

"Banyaknya penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba di Ogan Ilir menjadi indikasi maraknya pelaku kejahatan salah satunya begal," sebutnya.

Sebagaimana diketahui, aksi begal kembali terjadi di kawasan Tanjung Senai Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu dini hari, 3 Februari 2024.

Adapun korban aksi begal ini menimpa dua orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), yaitu, Aldo dan Nazwa.

Menurut Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, peristiwa aksi begal itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di kawasan Tanjung Senai.

"Kita sudah terima laporannya, sekarang tim opsnal sedang di lapangan memburu para pelaku yang diduga berjumlah dua orang," terangnya.

Berdasarkan informasi yang beredar di lapangan, korban Aldo dan Nazwa ini, sedang mencari angin di kawasan Tanjung Senai Indralaya.

Saat sedang asyik menikmati suasana malam di kawasan Tanjung Senai, kedua korban dihampiri para pelaku yang diduga dua orang.

Kedua korban pun dipaksa oleh para pelaku untuk menyerahkan sepeda motor, yang digunakan saat menikmati angin kawasan Tanjung Senai.

Diduga melakukan perlawanan terhadap pelaku begal, mahasiswi bernama Nazwa pun meninggal dunia akibat ditusuk oleh para pelaku.

Sedangkan korban lainnya, bernama Aldo hanya mengalami luka ringan. Karena, korban Aldo diancam dengan senjata api rakitan.

"Barang bukti senjata api rakitan jenis revolver sudah kita amankan di Mapolres Ogan Ilir," paparnya.

Untuk diketahui, korban Aldo merupakan mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Tambang. Sedangkan korban Nazwa, mahasiswi Teknik Kimia.

Korban Aldo saat ini masih dirawat di RS Mahyuzahra Indralaya Ogan Ilir, untuk mendapatkan perawatan dari tim medis.

Untuk dua orang pelaku mengendarai sepeda motor merk Honda PCX warna Hitam ke ungu-unguan, tampak ada warna pelangi di bagian dekat lampu depan, memakai senpi dan sajam.

Pelaku pertama laki-laki perawakan gemuk memakai baju hoodie warna Hitam memakai masker. Pelaku kedua laki-laki, memakai baju hoodie warna hitam, perawakan tinggi.#hen

0 0 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button